Inilah 10 Fakta Kesuksesan DAcademy Indosiar
Nanti malam, atau kamis 03 April 2014 mulai pukul 18.00 WIB DAcademy Indosiar telah memasuki fase 10 besar Grand Final. 10 peserta atau kontestan sudah dipastikan telah mempersiapkan diri semaksimal mungkin untuk mengahadapi babak tersebut. Lesti, Subro, Ikif, Dona, Aty, Deswa, Febro, Eva, Glenn, dan Frans akan maju ke babak tersebut yang terbagi dalam dua grup. Namun di sini saya tidak akan membahas pembagian grup ataupun menjadi dewan juri yang akan memprediksi siapa yang akan tampil sebagai jawaranya.
Sebagai penayang pertama acara kontes Nyanyi Dangdut di tahun 2014 ini, Indosiar bisa dikatan telah mencapai kesuksesan yang sangat besar. Hal ini dibuktikan dengan animo masyarakat yang sangat antusias dan selalu menanti munculnya acara tersebut setiap malam, terutama saat masih dibabak konser nominasi. Indosiar benar-benar berani mengusung Dangdut sebagai "jalan" untuk menggapai kesuksesan tersebut, di mana saat itu masyarakat sudah terlanjur 'terpana' dengan acara di tivi lainnya yang menduduki rating 1 di Indonesia. Hal tersebut sungguh luar biasa lantaran masyarakat Indonesia saat ini sedang memfavoritkan musik ini. Di saat Dangdut jadi nomor 1 di Indonesia itulah Indosiar dengan begitu tepat waktu mengadakan kontes DAcademy Indosiar yang sangat diminati, baik oleh peserta ataupun masyarakat sebagai penonton. Tak heran, hanya dalam waktu singkat saja, acara tersebut diklaim sebagai acara dengan rating nomor 1 di Indonesia.
Selain mewabah dan diminati di Indonesia, DAcademy Indosiar juga disukai di berbagai negara yang mampu manangkap jangkauan signal Indosiar, seperti Malaysia, Brunei, Hongkong, Taiwan, Saudi Arabia dan sebagainya. Bahkan ada warga Belanda yang jauh nekat menyaksikan langsung acara tersebut di studio 5 Indosiar.
Ada beberapa fakta yang menjadi titik balik kesuksesan DAcademy Indosiar tersebut :
- Jenis genre pada lagu Dangdut yang dinyanyikan kontestan DAcademy sangat berwarna. Mulai dari lagu-lagu Dangdut Koplo, original, pop Dangdut, Rock Dangdut dan warna lainnya yang dinyanyikan oleh kontestan DAcademy Indosiar. Hal ini jelas menampung semua selera masyarakat terutama pecinta Dangdut. Lagu dengan nuansa genre Koplo khusus ditujukan kepada koplomania, lagu bernuansa Dangdut original klasik, juga ditujukan kepada pecinta lagu Dangdut original klasik. Inilah kecerdasan Tim kreatif Indosiar yang bisa menilai kalau masyarakat pecinta Dangdut sekarang ini lebih berwarna, tidak hanya terpaku pada satu genre saja.
- Host atau Pembawa Acara yang kocak dan sangat menghibur. Di sinilah peran penting seorang pembawa acara. Sebuah acara berlangsung sukses atau tidak, biasanya tergantung dari MC (istilah jadulnya). Hal itu di buktikan oleh D'terong (Ramzi, Rina, dan Irfan Hakim) yang selalu ada saja banyolan-banyolan lucu setiap kontes. Baik dari gerakan maupun perkataan
- Dewan Juri yang lengkap. Lengkap di sini mengandung arti punya peran atau kapasitas masing-masing dalam menilai para peserta. Ada yang pro dan ada yang kontra. Setiap kontes selalu memunculkan warna baru yang diberikan oleh Dewan Juri. Tidak terlalu serius, tapi bisa membangkitkan, menjengkelkan dan terkadang membuat tertawa. Semua tampak seperti natural, alami. Artinya tidak perlu latihan atau GR dulu ketika akan menilai setiap kontestan. Selain itu, dewan juri yang komunikatif dengan penonton langsung di studio juga menjadi daya tarik sendiri.
- Waktu yang tepat. Seperti sudah saya singgung di awal, Indosiar begitu pandai memanfaatkan momen atau waktu di mana masyarakat Indonesia saat ini sedang "demam" Dangdut, setelah salah satu acara di tv lainnya terlebih dahulu sukses menghipnotis para pecinta Dangdut pendatang baru.
- Kualitas Peserta yang beraneka warna. Artinya, peserta memiliki kualitas masing-masing sesuai kemampuannya. Ada peserta yang berkualitas dalam tehnik vokal, ada peserta yang memiliki ciri khas tersendiri, ada peserta yang menonjolkan goyangannya, dan lain sebagainya. Semakin banyak warna inilah yang membuat Dewan Juri terkadang bingung ketika memberikan penilaian. Jelek dalam kualitas suara, tapi punya ciri khas sendiri yang tidak dimiliki oleh peserta maupun penyanyi Dangdut yang sudah ada sebelumnya, sementara tune saat bernyanyi juga terkontrol dengan baik, dan penilaian-penilaian lain. Semua memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Hal ini jelas sangat berpengaruh pada raihan polling SMS yang menjadi penentu "Dewan Juri" sebenarnya.
- Bintang Tamu Pedangdut Senior/Lawas. Ini juga side yang sungguh luar biasa untuk mendatangkan bintang tamu dari pedangdut senior yang sudah lama tidak terdengar suaranya. Dengan menjadi bintang tamu, masyarakat Indonesia yang sebelumnya hanya tahu namanya, jadi tahu orangnya. Dulu yang hanya pernah mendengar lagunya saja, jadi tahu orangnya. Saya sendiri terperangah ketika seorang Riza Umami yang beberapa waktu lalu menjadi bintang tamu, tidak seperti apa yang saya bayangkan sebelumnya. Selain itu, Indosiar juga secara jeli untuk memberikan kenang-kenangan untuk sang bintang tamu yang telah lama berjuang membangun Dangdut
- Jam Prime Time. Waktu penayangannya yang dilangsungkan ba'da Maghrib ini juga menjadi pengaruh yang besar untuk kesuksesan DAcademy Indosiar itu. Sebelumnya, masyarakat pasti akan menunggu penayangan acara "Dangdutan" di stasiun tivi lain yang waktu itu juga pernah mendapatkan rating 1 di Indonesia. Tapi sejak DAcademy muncul lebih awal, masyarakatpun berpindah gelombang.
- Hubungan antara peserta dan orang tua peserta. Adanya telpon atau komunikasi yang secara surprise diberikan kepada peserta terutama terhadap keluarga terutama orang tua juga menjadi daya tarik sendiri bagi penonton yang ada di studio, dan juga pemirsa di rumah. Setidaknya, masyarakat jadi tahu apa, bagaimana dan siapa orang tua atau keluarganya. Bahkan banyak di antara peserta yang sebelumnya jauh dengan orang tua atau keluarganya menjadi dekat kembali. Ini sungguh luar biasa bermanfaatnya.
- "Skenario" antara Saiful Jamil dan Rina yang selalu dibully baik oleh teman-teman host, dewan juri atau penonton yang ada di studio juga semakin menambah daya tariknya acara ini. Tak sedikit yang menanyakan hubungan kedua insan yang sama-sama berstatus sebagai mantan istri dan mantan suami, janda dan duda. Bahkan di sosmed seperti facebook atau twitter banyak yang bertanya langsung kepada yang bersangkutan, apakah mereka serius atau hanya sekadar 'akting' saja untuk semakin membuat penasaran. Dengan begitu, masyarakat pasti akan menunggu 'kabar' tersebut di episode-episode selanjutnya. Hal inilah yang menjadikan pemirsa menjadi setia untuk menunggu kepastian mereka berdua. Meski tidak sedikit yang menolak, banyak pula yang 'merestui' hubungan keduanya.
- Jangan lupakan wak Idah, Mak Gemblong, alias Ivan Gunawan. Hanya hadir sebagai dewan juri "ilegal" pengganti di babak nominasi, Wak Idah akhirnya didaulat menjadi dewan juri resmi di babak selanjutnya ketika Dewan Juri yang hadir benar-benar komplit. Tentunya Indosiar bukan tanpa perhitungan menjadikan mak Gemblong jadi dewan utama untuk mengurusi "cuci mencuci' baju.
0 Response to "Inilah 10 Fakta Kesuksesan DAcademy Indosiar"
Posting Komentar